Nama lengkapnya adalah Jamil bin Adullah bin Muammar al-Udzri, sedangkan nama panggilannya Abu Umar. Penyair yang terkenal dengan kisah cintanya di kalangan bangsa Arab ini sangat mencintai salah seorang gadis dari kabilahnya, Yatsinah. Dari sini tersebarlah cerita tentang cinta keduanya. Syair-syair mengalir begitu lembut, kebanyakan bertemakan cinta dan kasih sayang, kebanggaan, serta lukisan keindahan dan kecantikan wanita. Ia wafat pada tahun 82H.
Az-Zubair bin Bakkar telah meriwayatkan dari Abbas bin Sahl as-Sa'idi bahwa menemui Jamil menjelang wafatnya. Saat itu Jamil bertanya kepadanya, "Wahai saudaraku, apa pendapatmu tentang seseorang yang belum pernah minum khamr sedikitpun. Ia pun tidak berzina ataupun mencuri dan tidak pernah membunuh sesama. Ia benar-benar bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah?" Abbas bin Sahl menjawab, "saya kira orang itu akan selamat dari siksa neraka dan saya berharap ia masuk ke dalam surga. Siapakah orang itu, wahai Jamil?" tanya Abbas. Jamil menjawab, "Akulah orangnya." Abbas terperangah mendengar jawaban Jamil, lalu katanya lagi, "Allahu Akbar!
Sungguh saya sama sekali tidak mengira kalau engkau tidak pernah melakukan itu semua. Bukankah engkau selama dua puluh tahun banyak melukiskan tentang keindahan tubuh wanita, seperti Yatsinah, dalam syair-syairmu?" Jamil menjawab, "Biarlah aku tidak mendapatkan syafa'at dari Nabi Muhammad saw. Di akhirat kelak seandainya aku pernah meletakkan tanganku pada diri beliau dengan sesuatu yang meragukan. Sesungguhnya kini aku berada pada hari pertama dari hari-hari akhirat dan hari terakhir dari kehidupan dunia." jawab Jamil dengan sunguh-sungguh. Dan tak lama kemudian ia pun wafat.
COPY LINK HALAMAN
Az-Zubair bin Bakkar telah meriwayatkan dari Abbas bin Sahl as-Sa'idi bahwa menemui Jamil menjelang wafatnya. Saat itu Jamil bertanya kepadanya, "Wahai saudaraku, apa pendapatmu tentang seseorang yang belum pernah minum khamr sedikitpun. Ia pun tidak berzina ataupun mencuri dan tidak pernah membunuh sesama. Ia benar-benar bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah?" Abbas bin Sahl menjawab, "saya kira orang itu akan selamat dari siksa neraka dan saya berharap ia masuk ke dalam surga. Siapakah orang itu, wahai Jamil?" tanya Abbas. Jamil menjawab, "Akulah orangnya." Abbas terperangah mendengar jawaban Jamil, lalu katanya lagi, "Allahu Akbar!
Sungguh saya sama sekali tidak mengira kalau engkau tidak pernah melakukan itu semua. Bukankah engkau selama dua puluh tahun banyak melukiskan tentang keindahan tubuh wanita, seperti Yatsinah, dalam syair-syairmu?" Jamil menjawab, "Biarlah aku tidak mendapatkan syafa'at dari Nabi Muhammad saw. Di akhirat kelak seandainya aku pernah meletakkan tanganku pada diri beliau dengan sesuatu yang meragukan. Sesungguhnya kini aku berada pada hari pertama dari hari-hari akhirat dan hari terakhir dari kehidupan dunia." jawab Jamil dengan sunguh-sungguh. Dan tak lama kemudian ia pun wafat.
No comments:
Post a Comment