SELAMAT DATANG di website yang sederhana ini,,,,"wilujeung sumping ka sadayana,,haturnuhun...

Saturday, January 26, 2013

Pencuri Dan Abid

pengertian abid adalah seorang yg ahli ibadah
Di zaman Nabi Musa a.s. ada seorang hamba Allah yang kerjanya mencuri. Sudah 40 tahun dia mencuri. Suatu hari, dia terlihat Nabi Musa a.s. sedang berjalan. Terlintas di hatinya untuk berjalan bersama Nabi Musa a.s. Katanya; “ Kalau aku dapat berjalan bersama Nabi Musa, mudah-mudahan ada juga berkatnya untuk aku.”

    Tetapi setelah difikirkannya semula, dia tidak jadi melangsungkan niatnya itu. Dia berkata, “Aku ini pencuri. Manalah layak pencuri macam aku ini berjalan bersama seorang nabi.” Sejurus kemudian, dia terlihat pula seorang abid berlari-lari kecil mengejar Nabi Musa a.s. dari belakang. Si abid ini telah beribadah secara istiqamah selama 40 tahun dan dikenali orang. Si pencuri itu berkata di dalam hatinya, “Baik aku berjalan bersama si abid ini. Moga-moga ada juga baiknya untuk aku.”

    Lantas si pencuri menghampiri si abid dan meminta kebenaran untuk berjalan bersamanya. Apabila ternampak bersama si pencuri, si abid terkejut dan terus merasa takut. Dia berkata di dalam hatinya, “Celaka aku! Kalau si pencuri ini berjalan bersama aku, takut-takut nanti rusak segala kebaikan dan amalanku.”

    Si abid terus berlari laju supaya si pencuri tidak dapat ikut. Si pencuri tadi terus mengikut si abid karena hendak berjalan bersamanya. Akhirnya kedua-dua mereka sampai serentak kepada Nabi Musa a.s.

    Nabi Musa a.s. terus berpaling dan bersabda kepada mereka berdua, “ Aku baru sahaja mendapat wahyu dari Allah Taala supaya memberitahu kamu berdua bahwa segala amalan baik dan buruk kamu telah diridhoi oleh Allah.” Maka terkejutlah si abid dan si pencuri tadi. Berbahagialah si pencuri karena segala dosanya mencuri selama 40 tahun telah diampunkan oleh Allah. Celaka dan dukacitalah si abid kerana segala amalan dan ibadahnya selama 40 tahun telah ditolak dan tidak diterima oleh Allah.

    Rupa-rupanya si pencuri itu, walaupun kerjanya mencuri, dia tidak suka akan perbuatannya itu. Dia miskin dan tanggungannya banyak. Masyarakat ketika itu sudah rusak dan orang kaya enggan membantu fakir miskin. Dia mencuri karena terpaksa. Oleh itu, setiap kali dia mencuri, dia amat merasa bersalah dan berdosa. Jiwanya tersiksa dan menderita. Selama 40 tahun dia menanggung rasa berdosa itu dan selama itu juga jiwanya parah menanggung derita. Selama 40 tahun hatinya merintih meminta belas kasihan, keampunan dan mengharapkan kasih sayang Tuhan.

    Si abid pula, amat yakin ibadahnya mampu menyelamatkannya. Dia yakin ibadahnya akan dapat membeli Syurga. Setiap kali dia beribadah, dia rasa dirinya bertambah baik. Setiap kali dia beribadah, dia rasa dirinya bertambah mulia. Selama 40 tahun si abid ini mendidik hatinya supaya merasa lebih baik dan lebih mulia setiap kali dia membuat ibadah. Hingga dia rasa tidak layak bergaul, inikan pula berjalan bersama orang yang hina dan berdosa. Dia rasa dia hanya layak berjalan bersama para Nabi.

    Maha Suci Allah yang mengetahui segala isi hati manusia. Yang tidak melihat akan amalan-amalan lahir tetapi apa yang ada di dalam hati. Yang menilai hamba-Nya mengikut apa yang termampu oleh hamba-Nya dan tidak lebih dari itu. Yang menguji manusia dengan kesusahan dan nikmat untuk mengetahui siapa di kalangan hamba-hamba-Nya yang benar-benar berjiwa hamba dan merasa bahwa Allah itu Tuhannya. COPY LINK HALAMAN